Month: March 2025

Sarada Uchiha

Sarada Uchiha (うちはサラダ, Uchiha Sarada) adalah pembawaan fiksi didalam manga Naruto karya Masashi Kishimoto. Diperkenalkan di bab terakhir manga, dia jadi protagonis dari spin-off Naruto Side Story: Seventh Hokage and The Scarlet Spring (2015). Sarada adalah putri dari Sasuke dan Sakura Uchiha, dan seorang ninja muda didalam pelatihan.

Karakternya pertama kali dieksplorasi didalam film Boruto: Naruto the Movie (2015), di mana ia sudah jadi ninja tingkat rendah (Genin) dari desa Konohagakure dan bercita-cita jadi pemimpinnya, Hokage. Sarada juga nampak sebagai pembawaan utama didalam serial manga Uky Kodachi Boruto: Naruto Next Generations (2016) dan adaptasi animenya, yang memperlihatkan interaksinya bersama dengan keluarganya dan bersama dengan teman satu timnya di masa depan, Boruto Uzumaki dan Mitsuki, yang dipimpin oleh Konohamaru Sarutobi.

Kishimoto mengaku jadi tertekan waktu menciptakan Sarada sebab menurutnya dia tidak cukup memiliki pengalaman didalam menggambar pembawaan wanita. Kishimoto juga mengidamkan menyampaikan interaksi Sarada bersama dengan orang tuanya melalui manga spin-off-nya. Sambutan parah pada Sarada adalah positif. Interaksinya bersama dengan Boruto dan Sasuke serta bagaimana dia bertujuan untuk jadi Hokage berdasarkan karakternya sudah dipuji.

Konsep dan Penciptaan
Masashi Kishimoto mengetahui Sarada Uchiha sebagai pembawaan yang awalannya tidak diakui feminin. Dia jadi tertekan waktu mengembangkan Sarada untuk Naruto spin-off manga, Naruto: The Seventh Hokage and the Scarlet Spring (2015), sebab dia risau tentang bagaimana penonton waralaba yang {beberapa|sebagian|lebih dari satu} besar laki-laki dapat menanggapi pembawaan utama wanita. Saudara laki-laki Masashi Kishimoto, Seishi Kishimoto, miliki keprihatinan yang sama.[1] Kishimoto membaca {beberapa|sebagian|lebih dari satu} buku yang tidak tertentu tentang beberapa ciri wanita untuk menentukan karakteristik yang pas untuk kepribadian Sarada. Pada akhirnya, dia mengimbuhkan karakteristik ini kepada pembawaan lain yang nampak di spin-off — Chocho Akimichi. Dia lakukan ini sebab cerita Sarada gelap, dan dia bertujuan untuk menyeimbangkannya bersama dengan Chocho, yang dapat menolong membuat cerita tetap lucu dan menghibur bagi pembaca sebab kontras bersama dengan Arc Sarada. Aspek lain yang mengidamkan dikembangkan Kishimoto didalam serial ini adalah ikatan pada Sarada dan ibunya, Sakura Uchiha. Untuk final dari spin-off Naruto, Kishimoto mengidamkan mengakhirinya bersama dengan fokus pada keluarga Sarada.[1]

Kishimoto menentukan untuk menggambarkan Sarada sebagai orang yang sedikit gelap tetapi berhati kuat daripada imut. Dia membayangkan pembawaan selanjutnya sebagai versi perempuan dari ayahnya, Sasuke Uchiha. Dia juga memasukkan elemen dari Sakura ke didalam karakterisasi Sarada dan membuat ke-2 pembawaan wanita selanjutnya memakai pakaian yang mirip. Kishimoto juga mengatakan bahwa dia bertujuan untuk membuat Sarada nampak manis meski memakai kacamata.[2] Sarada awalannya dapat miliki rambut panjang tergerai, tetapi Kishimoto jadi itu tidak cocok bersama dengan penampilannya sebagai ninja dan mengubah tipe rambutnya. Penulis juga jadi kacamata dapat membuat pembawaan nampak lebih menarik. Pakaian ninjanya didasarkan pada keliru satu pakaian Sakura dari Naruto’s anggota pertama, tetapi Kishimoto juga memutuskan untuk melindungi lengan Sarada. Selama sentuhan akhir didalam pembuatan Sarada, Kishimoto membuat matanya nampak seperti mata Sasuke, dan kacamatanya juga dimaksudkan untuk menyembunyikan kemiripan ini. band rock Jepang Scenarioart bertanggung jawab membawakan lagu tema penutup alur cerita ini diberikan anjuran oleh Pierrot untuk membuat lagu memperlihatkan interaksi yang jauh tetapi penuh perhatian pada Sasuke dan Sarada. Akibatnya, meskipun liriknya sering mengatakan perpisahan Sasuke dan Sarada, kemauan itu dimaksudkan supaya nampak optimis sebab mereka ditakdirkan untuk berjumpa sekali lagi.[3]

Kepribadian
Sarada terlihat mewarisi sifat-sifat dari ibunya, dia melihat rendah pembuat onar; dia juga tampaknya mewarisi perkataan ibunya, yaitu “Shānnarō!” (しゃーんなろー). Sarada juga juga anak yang penasaran, meskipun ia mengetahui bahwa Boruto Uzumaki adalah anak yang menjengkelkan, tetapi ia tetap membuntuti Boruto Uzumaki di sekitar desa, dan mengamatinya sepanjang hari. Sarada terlihat amat dekat bersama dengan ibunya sebab dia secara terbuka mengungkapkan perasaannya tentang beraneka hal, contohnya tentang anak laki-laki, lebih-lebih teman sekelasnya, Boruto. Sangat kontras jikalau dibanding hubungannya bersama dengan ayahnya, sebab ayahnya sering absen dari hidupnya.

Alasan Sarada Lebih Pantas Jadi Hokage daripada Boruto

Kamu mengikuti serial anime atau baca manga Boruto? Kalau iya, bisa saja anda udah punya tebakan siapa yang dapat jadi Hokage di era depan. Pada artikel kali ini, UP Station dapat memberikan alasan kuat mengapa Sarada Uchiha sesuai untuk jadi Hokage selanjutnya!

Kalau anda mengikuti cerita Boruto sampai The Two Vortex, pasti anda tahu kecuali Naruto Uzumaki (dan Hinata) tengah disegel di dimensi lain oleh Kawaki, bersama target untuk melindunginya. Kawaki, bersama bantuan Eida, terhitung membuat perubahan realitas bersama menukar posisi Kawaki dan Boruto.

Dalam situasi genting seperti itu, Shikamaru naik jabatan untuk jadi Hokage sementara. Kami dulu mengulas sebenarnya tersedia banyak calon kandidat yang lebih baik berasal dari Shikamaru, tetapi di artikel kali ini kami dapat mengulas satu nama yang potensial, setidaknya di era depan untuk jadi Hokage terbaik: Sarada Uchiha.

Alasan Sarada Pantas Jadi Hokage
Sarada Uchiha merupakan anak perempuan berasal dari Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno. Kemampuan otak ibunya dan juga tehnik bertarung berasal dari ayahnya seolah terwarisi olehnya bersama baik. Bahkan, ia udah sukses membangkitkan mata Sharingan miliknya di umur yang terlalu muda.

JIka terlalu jadi seorang Hokage, ia dapat jadi seorang Uchiha pertama yang sukses melakukannya, suatu hal yang berasal dari dulu didambakan oleh orang-orang berasal dari klan Uchiha. Bedanya, bisa saja besar ia dapat sukses meraihnya tanpa mesti ada pertumpahan darah.

Ada {beberapa|sebagian|lebih berasal dari satu} alasan dan fakta mengapa Sarada Uchiha dapat jadi Hokage yang lebih baik, bahkan kecuali dibandingkan bersama Boruto. Apa saja? Berikut ulasan selengkapnya!

Cerita awal Naruto bermula berasal dari bagaimana seorang ninja yang tidak cukup punya bakat punya cita-cita untuk jadi seorang Hokage agar orang-orang sudi mengakui keberadaannya. Akhirnya, ia sukses capai impiannya berikut di akhir serialnya.

Sarada sejak kecil terhitung punya keinginan untuk jadi seorang Hokage. Ia terhitung mengidolakan sang Hokage, Naruto Uzumaki, meskipun ayahnya sendiri adalah seorang Sasuke Uchiha yang legendaris.

Hal ini pasti berbanding terbalik bersama Boruto yang justru enggan jadi seorang Hokage. Ia justru idamkan jadi sosok seperti Sasuke yang jadi mentornya. Dengan begitu, kesempatan Sarada jadi Hokage pun jadi lebih terbuka lebar.

Jika Sarada bersungguh-sungguh idamkan jadi seorang Hokage, bisa saja bersama bantuan Naruto dan Sasuke, besar bisa saja ia sanggup capai impiannya tersebut.

Apakah Sarada Anak Karin?

Dalam serial Boruto, Sarada merupakan anak berasal dari Sasuke dan Sakura. Namun, parasnya serupa sekali bersama dengan kawan Sasuke yang bernama Karin. Pertanyaannya, apakah Sarada anak Karin?

Teori ini lumayan tenar di kalangan fans serial anime Naruto dan Boruto. Mereka pun membuat spekulasi yang menyebutkan bahwa sebetulnya Sarada adalah anak Karin.
Teorinya jadi diperkuat bersama dengan pertalian antara Karin dan Sasuke di masa lalu. Dalam {beberapa|sebagian|lebih berasal dari satu} scene dilukiskan bahwa Karin sangat menyukai Sasuke, namun cintanya bertepuk sebelah tangan.
Sasuke lebih memilih Sakura. Mereka pun dikaruniai seorang anak perempuan bernama Sarada. Untuk memahami apakah Sarada anak Karin atau bukan, simak penjelasannya di dalam artikel selanjutnya ini.

Sebenarnya, teori mengenai kemiripan Sarada dan Karin ini telah lama diperdebatkan oleh para fans Naruto dan Boruto. Ada yang berspekulasi bahwa Sarada sebetulnya adalah anak Karin dan Sasuke.
Di segi lain, ada terhitung yang menyebutkan bahwa kemiripan selanjutnya cuma kebetulan. Diikutip berasal dari laman Sportskeeda, selanjutnya ini fakta menarik mengenai kemiripan Sarada dan Karin selengkapnya.

  1. Sarada menanyakan ibu kandungnya
    Suatu waktu, Sarada sempat menanyakan standing dan keberadaan ibu kandungnya. Lalu, ia lihat foto tim Taka. Ia pun lihat potret ayahnya, Sasuke, bersama dengan tim lainnya terhitung Karin.
    Lalu Sarada lihat sosok Karin yang Mengenakan kacamata serupa sepertinya. Timbul pertanyaan di di dalam benaknya, apakah Karin ibu kandungnya atau bukan.
    Ia terhitung menyangsikan bahwa Sakura adalah ibunya. Kebimbangan Sarada ini menjadi konflik dan drama yang menarik di serial anime Boruto.
  2. Sarada bukanlah anak Karin
    Spekulasi yang menyebutkan bahwa Sarada adalah anak karin dibantah segera di dalam scene mutlak di Boruto. Kala itu, Sarada pergi ke markas Orochimaru.
    Di sana, ia menanyakan soal ibu kandungnya ke Suigetsu. Ia menyebutkan bahwa dirinya ragu, ibu kandungnya Karin atau Sakura
    Lalu, Suigetsu pun melakukan uji coba keserasian DNA Sarada bersama dengan tali pusar yang dikira punya Karin. Setelah dites, hasilnya membuktikan keserasian DNA 100%. Hal ini menambah kebimbangan pada diri Sarada.

Namun belakangan diketahui bahwa DNA tali pusar yang dites oleh Suigetsu bukanlah punya Karin, melainkan punya Sakura. Hal ini disampaikan segera oleh Karin kepada Suigetsu.
Karin menyebutkan bahwa ibu kandung Sarada adalah Sakura. Adapun alasan kenapa tali pusar selanjutnya berada di markas yaitu gara-gara Karin menolong sistem persalinan Sakura pas itu.

  1. Sasuke tidak memiliki pertalian khusus bersama dengan Karin
    Fakta bahwa Karin pernah menyukai Sasuke sebetulnya tidak dapat dibantahkan lagi. Namun, cinta Karin ini bertepuk sebelah tangan. Sasuke cuma mencintai Sakura seorang.
    Meski begitu, mereka tetap berteman baik. Bahkan, Karin menjalin kedekatan seperti seorang kawan dekat bersama dengan Sasuke. Karin pun menjadi salah satu orang yang dapat merendahkan dan mengomeli Sasuke seenaknya.

Sasuke vs. Sarada

Sasuke plus Sarada are quite different from each other. There are notable differences between father plus daughter in terms of raw power, intelligence, speed, plus more. But if Sasuke plus Sarada were pitted against each other, who will win the battle?

Let’s start with Sharingan. Young Sasuke learned about Sharingan the harder way because of a lack of training.

In the original Naruto series, penggemar learn that Sasuke’s Sharingan is fuelled by hatred, plus the more hatred he harbors, the more powerful his Sharingan gets.

Some would argue that Sarada, who is one of the sweetest characters in Boruto: Naruto Next Generations, might not be able to up her Sharingan.

However, that’s not the case. Unlike Sasuke, Sarada has access to exceptional teachers plus technology. Her learnings are more streamlined than that of Sasuke’s.

With her burning desire to become a Hokage one day, she is only going to better her Sharingan plus might even surpass her father.

In terms of speed, Sasuke is renowned for being exceptionally fast. During the chunin exams, Sasuke proved that he can break the sound barrier.

Later, when he started training with Kakashi, Sasuke was asked to fight against Gaara.

During this battle, it was revealed that Sasuke’s speed was on par with that of Rock Lee. However, it is interesting to note that Sasuke was not able to maintain his speed for more than a few bursts.

Now coming to Sarada, when she was up against a kunoichi from Kirigakure named Buntan, Sarada showed that she was capable of being quite fast too.

She was able to dodge these extremely swift attacks using only a tiny Sharingan, which is commendable.

As the series progresses, Sarada has time plus again proven that she can move beyond Sasuke in speed.

Talking about raw strength, Sarada inherited this from her mother, Sakura, who possesses incredible strength.

Young Sarada can easily punch through massive rocks plus is great at throwing heavy objects at her enemies.

Her hand-to-hand combat skills are top-notch plus her missions with Team 7 are only making her stronger.

Cerita Sarada

Setelah Tim 7, yang terdiri berasal dari Sarada, Mitsuki, dan Boruto, dikalahkan oleh Deepa di Negeri Sunyi, Sarada dan Boruto kudu dirawat di rumah sakit Konoha akibat luka parah yang mereka derita. Kekalahan selanjutnya tidak cuma melukai fisik mereka, tapi terhitung meninggalkan beban emosional mendalam bagi Tim 7, menyebabkan mereka jadi lemah dan tidak lumayan kuat untuk hadapi ancaman layaknya Deepa.

Boruto dan Sarada jadi bersalah karena sudah menyusahkan Mitsuki, yang berjuang keras menyelamatkan mereka berasal dari Deepa sampai pada akhirnya Mitsuki mengalami situasi parah dan memerlukan perawatan spesifik berasal dari Orochimaru.

Pertarungan melawan Deepa membuka mata Sarada bahwa kemampuannya masih jauh berasal dari lumayan untuk hadapi musuh sekelas itu. Dengan tekad yang kuat, Sarada mengambil keputusan untuk berlatih dan memperkuat dirinya. Ia ingin menjadi lebih tangguh agar sanggup menjaga rekan-rekannya dan tidak ulang menjadi beban dalam tim.

Berikut adalah cerita bagaimana Sarada belajar Chidori sampai pada akhirnya sanggup mengalahkan Boro dan hadapi Cho-Cho.

  1. Sasuke Tolak Mengajari Sarada Chidori

Sasuke menampik mengajarkan Jutsu Chidori kepada Sarada karena menilai bahwa Sarada belum mencukupi persyaratan utama untuk mempelajari tehnik tersebut. Menurut Sasuke, syarat utama untuk mempelajari Chidori adalah mempunyai 2 Tomoe Sharingan, tetapi Sarada selagi itu cuma mempunyai 1 Tomoe pada Sharingannya.

Untuk mengatakan alasannya, Sasuke menghendaki Sarada mencermati serangan tangannya. Sasuke lantas menyuruh Sarada coba menusukkan kelima ujung jarinya ke arahnya. Dengan mudah, Sasuke menghindari serangan itu dan dalam saat itu juga sudah berada di belakang Sarada. Ketika Sarada membalikkan badan untuk hadapi Sasuke lagi, Sasuke melancarkan serangan tusukan balasan yang menyebabkan Sarada kesusahan mengantisipasinya.

Sasuke mengatakan bahwa Jutsu Chidori mempunyai dampak penglihatan teropong, yang menyebabkan pandangan pengguna cuma terfokus pada satu titik di depan, layaknya melihat lewat ujung teropong. Akibatnya, penglihatan sekeliling menjadi buram, menyebabkan pengguna rentan terkena serangan balik berasal dari lawan. Karena itulah, Sasuke mewajibkan Sarada mempunyai 2 Tomoe pada Sharingannya, yang memberikan ketajaman visual kinetik lebih baik untuk membaca pergerakan lawan.

Selain itu, Sasuke mengutamakan bahwa Chidori adalah tehnik yang kudu digunakan berasal dari jarak dekat dan kudu melukai lawan dalam satu serangan. Oleh karena itu, pengguna Chidori memerlukan keterampilan tinggi untuk mengantisipasi serangan balasan. Sayangnya, Tomoe pada Sharingan tidak sanggup dibangkitkan lewat latihan biasa. Tomoe cuma dapat bangkit dalam situasi ekstrem yang menyebabkan emosi mendalam.

Untuk menunjang Sarada tingkatkan kemampuannya, Sasuke menganjurkan Sarada berlatih memaksimalkan pemakaian Sharingan Tomoe 1. Sarada pun berlatih menghindari serangan rentetan peluru besi dan Kunai. Tidak cuma itu, Sakura terhitung ikut menunjang melatih Sarada dalam mengontrol Chakra, mengingat pemakaian Sharingan amat kuras stamina. Sarada kudu menguasai kontrol Chakra agar sanggup menjaga mata Sharingannya lebih lama.

Selanjutnya, ketika Tim 7, yang terdiri berasal dari Boruto, Mitsuki, dan Sarada, ulang bertarung melawan Deepa di markas Victor, Sarada tunjukkan pertumbuhan signifikan. Saat Deepa membidikkan peluru balok ke arah Boruto yang tengah terjatuh, Sarada maju menjaga Boruto dan menghancurkan serangan Deepa. Tekad kuat Sarada untuk tidak kalah ulang berasal dari Deepa, disempurnakan bersama dengan impiannya menjadi Hokage, pada akhirnya menyebabkan kebangkitan 2 Tomoe pada Sharingan miliknya.

How Sarada and Boruto are different

After watching a good amount of Boruto: Next Generations, it seems that the series is trying to tell its story in a different way specifically on the paths that Sarada and Boruto take.

This will contain some spoiling details for people who haven’t went and catch up with the Boruto series so you better shy away from this article if you don’t take kindly to that kind of detail.

The things I will be talking about here are mostly centered on where the anime series is thus far and how far I know about the manga series, as well as the recent Boruto-related movies. If I miss anything, feel free to point it out in the comments below.

In the aftermath of events that occurred in the current Naruto franchise, every digemari banyak orang ship in the series has been made canon at this point such as Sasuke and Sakura, Naruto and Hinata to name a few of them. We are now at the point of the story where their children, the next generation, are now taking their marks in the Ninja World but they’re still there to witness all of that.

From the mentioned couples, what got me really interested and compelled in this new anime series is how their children, Sarada (Sasuke’s daughter) and Boruto (Naruto’s daughter) are taking opposite paths from their parents.

First, let me talk about Sarada.

At the start of the Boruto: Next Generations anime series, she has been filling the shoes of what Sakura’s role served in the base series but with the exception that she carries her father’s wits and calm demeanor. Sarada is basically the “honor student” in this series wherein she’s pretty much strict and would tie down Boruto in events where he might do something out of hand.

So far, Sarada is slowly becoming one of my favorite characters in this new cast because this blend of Sasuke’s calm and stoic personality whilst having Sakura’s role of keeping everyone in line.

I got really compelled in the recent episodes as Sarada slowly begins to ask the whereabouts of his father and the nature of his work. She got into this fragile state where she was confused and didn’t know what kind of path to take as a person. Sakura’s legibility as a mother was also questioned by her, much to Sakura’s displeasure.

Tanda Sasuke Ayah Yang Baik

Dalam seri Boruto: Naruto Next Generation, hampir seluruh shinobi berasal dari generasi yang sama bersama dengan Naruto diperlihatkan sudah membangun keluarganya sendiri. Hanya {beberapa|sebagian|lebih berasal dari satu} di antara mereka yang belum menikah, seperti Tenten. Meskipun begitu, keluarga Naruto dan Sasuke selamanya yang menjadi sorotan utama di serinya, yang juga diselingi oleh kisah-kisah berasal dari keluarga lainnya.

Selain adanya perbedaan cerita, perbedaan lainnya yang juga diperlihatkan berasal dari seri berikut adalah perbedaan soal karakter, khususnya cii-ciri kala menjadi seorang ayah. Sering kali Sasuke dan Naruto dibandingkan, siapa di antara mereka yang lebih baik sebagai seorang ayah. Jika diamati berasal dari informasi yang ada, Sasuke bisa saja mampu dibilang papa yang lebih baik berasal dari Naruto. Mengapa?

Untuk menjadi Hokage yang terbaik, Naruto kerap kali mengumbar janji yang belum pasti mampu dia tepati. Naruto selamanya berjanji kepada Hinata dan anak-anaknya untuk mampu lebih kerap dan lebih lama bersama dengan mereka, meluangkan kala lebih banyak. Namun, terhadap sesungguhnya perihal itu jarang terjadi. Momen yang paling “menyedihkan” adalah ketika Naruto mengfungsikan Kagebunshin miliknya, untuk pulang dan menghadiri pesta kembali th. Himawari. Hal itu benar-benar menghancurkan moment senang keluarga Uzumaki. Sasuke bisa saja jarang tersedia di rumah, namun setidaknya dia tidak dulu berbohong.

Sebagian pecinta bisa saja berfikir bahwa apa yang dikerjakan Sasuke adalah tindakan yang kejam dan jahat, tidak mencirikan papa yang baik. Dia tidak dulu dekat bersama dengan Sarada dan Sakura. Namun, terhadap kenyataanya tidak seperti itu. Sasuke sengaja melakukan perihal seperti itu demo menjaga keluarganya, mengingat dia menyadari seberapa berbahayanya misi yang dia miliki. Hal ini sama sepertii Clint Barton di MCU yang sengaja merahasiakan keluarganya berasal dari seluruh orang, juga para Avengers.

Sasuke Percaya Terhadap Kemampuan Keluarganya
Salah satu perihal yang menarik di dalam arc Sarada Uchiha adalah seberapa besar rasa yakin Sasuke terhadap anak dan istrinya. Seperti yang dijelaskan di atas, Sasuke sengaja menjaga jarak berasal dari keluarganya bukan dikarenakan dia tidak cinta bersama dengan keluarganya. Namun, justru dia menjaga keluarganya bersama dengan langkah menjaga jarak dan hindari mereka berasal dari bahaya.

Sarada Uchiha

The Naruto franchise may be named after Naruto Uzumaki, but the series has always been about two characters with entwined destinies: the titular hero Naruto plus his friend plus rival Sasuke Uchiha. So far this new series has focused on Naruto’s jovial son Boruto, but this new arc will turn its eye onto Sasuke’s serious daughter Sarada, plus the dark history behind the Uchiha Clan. Though lacking in action, this episode sets up this story with a primer on the Uchiha family plus some surprisingly emotional scenes from Sarada.
The episode opens with a father son bonding montage. Shikadai, Metal, plus even Boruto are spending time with their dads, as the sullen Sarada looks on wondering where her own mysterious father is. She asks her mother, her friends, eventually resorting to researching the Uchiha clan itself. But there are no satisfying answers for her. Filled with doubts about her parentage, Sarada decides to set out plus find the answers for herself.

As I’ve said previously, I like Boruto’s willingness to admit the faults of the adult characters, plus this episode is another prime example. Sarada’s questioning pushes Sakura to her breaking point, leading her to destroy her own house plus lose the faith of her daughter. This is a surprising emotional outburst from Sarada, who has been cool plus collected so far. It’s a short segment that really helps set the stakes for the coming arc, showing us just how painful this family mystery is for her.

Outside of Sakura’s earth shaking overreaction the episode is light on action, but makes up for it with intriguing hints at where the next arc may be taking us. The show’s first arc dealt with the modern-day consequences created by The Foundation, plus the second will be a deeper look into the Uchiha clan’s troubled past. It is apparent that Sarada knows very little about her clan, plus the mystery deepens when she is turned away when researching family records. Any longtime viewer knows that the Uchiha Clan are the center of the one of the series most important plus complex storylines, plus Sarada’s exploration of her family history will hopefully provide an exciting second look at the infamous Uchiha family.

Sasuke Believes in Sarada

Boruto: Naruto Next Generations has shaken things up for Boruto Uzumaki in a terrible way with the Boruto manga’s newest chapter, but it also showed just how much Sasuke Uchiha believes in his daughter Sarada plus willing to do for her without questioning it! Boruto: Naruto Next Generations previously ended its anime run earlier this year, plus now the Boruto manga has announced it will be taking a hiatus for the next few months while the team gets ready for the next major arc of the series. That means the newest Boruto chapter had some major things to set up for what’s to come.

Boruto: Naruto Next Generations is finally getting ready for the time skip that was teased at the very beginning of the Naruto sequel series, but it made a major twist in the reveal that Eida’s powers made it to where the rest of the Hidden Leaf Village believes Kawaki to be Naruto’s real son plus Boruto the one who had attacked plus killed Naruto as a result of the chaos that’s been happening lately. But Boruto’s gotten some crucial help from Sarada.

What Happens to Naruto in Boruto?
It was previously revealed that both Sarada plus Sumire were able to escape from Eida’s powers, plus so they are the only two that remember the previous reality. Unfortunately, Boruto Chapter 80 confirms that Sasuke was not able to escape this fate plus thus his memories were rewritten to believe that Kawaki was Naruto’s true son as well. But when Sarada approaches Sasuke crying about how he needs to help Boruto, he decides to believe in her plus help Boruto escape from the Hidden Leaf Village.

Sasuke explains that while his memories are of Kawaki being Naruto’s son plus doing all of the things Boruto has done thus far, he decided to help Boruto based solely on the fact that Sarada asked him to do so. He might not believe in Boruto, but his trust in his daughter is so strong that he’s also willing to become an enemy of the Hidden Leaf Village just because his daughter pleaded for him to do it. Although he might be making a mistake, he trusts in Sarada to the point where he’s willing to gamble everything on it.

Fans know this is the right move, so thankfully it’s what Sasuke decides to do. Now it’s just a matter of seeing how Sasuke’s assistance from this point on helps Boruto face against Kawaki in the future.

Itachi’s Legacy is Sarada

Back in the old days, when we all used to watch that one anime about Boruto’s dad, we met a character named Itachi Uchiha. He is one who gave the audience quite the set of mixed emotions. Itachi was introduced as a villain. A black coat, malicious eyes, plus purple nail polish completed the “bad guy” look. After 500 episodes, we found ourselves wiping away our tears taking a deep breath that the whole time Itachi was the most moral character of them all.

When we met Sasuke, we found that most of his identity was wrapped up in his older brother Itachi. From planning his murder for the first half of the anime, to trying to avenge him for the second, Itachi’s ultimate sacrifice for his beloved younger brother defined Sasuke’s character. Whether for good or bad, the oldest child leaves quite the mark on the younger sibling.

Years after Itachi’s death, we meet Sarada Uchiha, the girl who is going to save the Uchiha name! Her identity is wrapped up in who her parents are. She questions if Sakura is her biological mother plus becomes bitter with Sasuke for never being home. She ends up going on a grand adventure with Naruto where she meets Shin, a creation of Orochimaru whose identity is wrapped up in carrying on Itachi’s will.

Throughout Naruto plus Naruto Shippuden, there seems to be many characters who have some sort of identity crisis. I was an emotional high schooler once, so I understand this. I question my identity every other day. Like Sarada , I question if I am loveable. Even today, I was at lunch plus told my friend about feeling like nomer one wanted to be really close friends with me because my personality is just so intense. Her answer was the classic, “Jesus loves you!”

Honestly… that wasn’t what I wanted to hear. Sakura always told her daughter that Sasuke loved her, but without him there, she couldn’t feel it. Sometimes it’s hard to feel God’s love if he isn’t physically there. But we can have assurance of God’s love because of the bible plus how God presents his love to us in the form of other people. What a pleasure it is to be used by God to love other human beings! Sometimes, you just need a friend to give you a hug plus remind you the truth, that you are made in the image of God plus you are loved beyond anything you can imagine. These Christians are a sort of “Jesus with flesh” as my church puts it.

Cara Sarada Bangkitkan Mangekyou Sharingan!

Sarada Uchiha adalah tidak benar satu shinobi hebat yang dihadirkan di dalam seri Boruto: Naruto Next Generation. Anak berasal dari Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura ini merupakan bagian berasal dari Team 7 bersama dengan Mitsuki dan Boruto Uzumaki. Sama halnya seperti Boruto, meskipun usianya tetap benar-benar muda tapi kapabilitas berasal dari Sarada patut untuk diperhitungkan.

Salah satu bukti kehebatan berasal dari Sarada sendiri adalah dia sukses menghidupkan Sharingannya di umur yang tetap kecil. Memang tetap perlu banyak latihan kembali bagi Sarada untuk menyebabkan kekuatannya sempurna. Namun, {beberapa|sebagian|lebih berasal dari satu} besar fans sendiri banyak yang memprediksi Sarada dapat sukses menghidupkan Mangekyou Sharingan miliknya. Bagaimana sesudah itu dia laksanakan perihal tersebut? Berikut adalah {beberapa|sebagian|lebih berasal dari satu} caranya.

Melihat Kematian Sang Ayah
Seperti halnya Boruto, Sarada sebenarnya tidak benar-benar dekat bersama dengan sang ayah. Sasuke dan Naruto sebenarnya kerap kali pulang larut malam, agar kala untuk keluarganya benar-benar sedikit sekali. Meskipun begitu, Sarada selamanya menyayangi sang ayah bersama dengan segala kekurangannya. Kematian Sasuke pasti dapat menjadi pukulan yang benar-benar berat bagi Sarada.

Berdasarkan perihal tersebut, dikala Sarada menyaksikan kematian berasal dari sang ayah dispekulasikan bahwa peristiwa ini dapat menghidupkan Mangekyou Sharingan di dalam diri Sarada. Seperti yang kami ketahui, untuk mengaktifkan Mangekyou Sharingan seorang pengguna Sharingan harus mengalami sebuah trauma yang benar-benar berat akibat kehilangan sosok yang dia cintai. Dan di dalam persoalan Sarada, kematian ayahnya di tangan musuh sudah pasti dapat menyebabkan suasana psikologisnya terguncang hebat.

Melihat Kematian Uzumaki Naruto
Cerita di seri Boruto sebenarnya lumayan unik, di mana anak-anak mereka justru tidak mengidolakan ayah mereka melainkan rekan berasal dari ayah mereka. Jika Boruto mengagumi sosok Sasuke, Sarada justru mengagumi sosok Naruto yang diakui benar-benar bijak dan baik. Bahkan, Sarada sendiri bercita-cita menjadi seorang Hokage sebab dia terinspirasi sosok Naruto.

Ketika Sarada sesudah itu menyaksikan bagaimana Naruto tewas di dalam sebuah pertarungan, perihal itu pasti dapat menyebabkan Sarada bersedih. Seperti halnya kematian Sasuke, suasana psikologis berasal dari Sarada dapat benar-benar terguncang. Apalagi, saran kematian Naruto udah diperlihatkan di serinya sejak awal. Dan perihal inilah yang sesudah itu dapat menjadi pemicu Sarada mengaktifkan Mangekyou Sharingan miliknya.